Analisis struktur biaya, keuntungan dan nilai tambah agroindustri tempe di kelurahan Gunung Sulah sebelum dan sesudah Covid-19
DOI:
https://doi.org/10.33292/ost.vol1no2.2021.21Keywords:
Keuntungan, Nilai Tambah, Pandemi Covid-19, Tempe, Struktur BiayaAbstract
Agroindustri menjadi salah satu subsektor yang penting untuk menunjang pembangunan nasional. Fungsi agroindustri sendiri adalah untuk menciptakan nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Namun, pada masa pandemi Covid-19, pengrajin tempe dihadapkan pada permasalahan bahan baku yaitu harga kedelai impor mengalami kenaikan. Kenaikan harga menyebabkan berkurangnya keuntungan yang didapat para pengrajin tempe, sehingga perlu mengurangi jumlah produksi dan mengurangi ukuran tempe, agar usaha tersebut dapat terus berjalan. Penelitian bertujuan untuk.menganalisis struktur biaya, keuntungan dan nilai tambah sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Penelitian dilakukan sejak bulan Desember 2020 – Januari 2021 di Kelurahan Gunung Sulah. Penelitian menggunakan sampel 32 agroindustri yang dibagi berdasarkan strata dari populasi. Metode pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling. Metode analisis yang digunakan terdiri dari struktur biaya, keuntungan dan nilai tambah. Hasil menunjukkan struktur biaya dengan persentase paling besar pada biaya bahan baku kedelai impor dan persentase paling rendah pada ragi. Nilai tambah yang didapatkan para pengrajin tempe bernilai positif dan para pengrajin tempe masih mendapatkan keuntungan, meskipun harga bahan baku kedelai impor naik.
Agroindustry is one of the important sub-sectors to support national development. The function of the agroindustry itself is to create added value to the products produced. However, during the Covid-19 pandemic, tempe producers were faced with the problem of raw materials, namely the price of imported soybeans had increased. The price increase that occurs causes a decrease in the profits obtained by the tempe producer, so they reduce the amount of production and reduce the size of the tempe, so that their business can continue to run. This research aims to analyze the structure of costs, benefits and added value before and after the Covid-19 pandemic. This research was conducted from December 2020 – January 2021 in Gunung Sulah Village. This study used a sample of 32 agroindustries which were divided based on the strata of the population. Method taking sampling using stratified random sampling method. The result of this research is that the cost structure with the largest percentage is in the cost of imported soybean raw materials and the lowest percentage is yeast. The added value obtained by the tempe produceris positive and the tempe producer still profit, even though the price of imported soybean raw materials increases.
References
Apriyani, A, Haryono, H & Nugraha, A. (2019). Analisis harga pokok produksi, nilai tambah dan keuntungan agroindustri keripik tempe di kota metro. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis, 8(4), 571-578. http://dx.doi.org/10.23960/jiia.v8i4.4700
Arum, W.P., Widjaya, S & Marlina, L. (2017). Kelayakan usaha dan nilai tambah agroindustri tempe. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis, 5(2), 124-133. http://dx.doi.org/10.23960/jiia.v5i2.%25p
Hidayat, A.F. & Muttalib, S.A. (2020). Analisis nilai tambah produk agroindustri tempe di kecamatan sukamulia, kabupaten lombok timur. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 8 (2), 230-235. https://doi.org/10.29303/jrpb.v8i2.190
Maharani, C. N. D., Lestari, D. A. H. & Kasymir, E. (2013). Analisis nilai tambah dan kelayakan usaha pengolahan limbah padat ubi kayu (onggok) di kecamatan pekalongan kabupaten lampung timur. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis, 1(4), 284-290. http://dx.doi.org/10.23960/jiia.v1i4.284-290
Porajouw, W. L. T., Dumais, J. N. K. & Rori, Y. P. I. (2019). Analisis keuntungan usaha tempe sumarko di kelurahan teling atas kecamatan wanea kota manado. AGRI-SOSIOEKONOMI, 15(1) 71-78.
Pramayang, V., Haryono, D & Murniati, K. (2020). Pendapatan dan nilai tambah agroindustri tempe di kecamatan punggur kabupaten lampung tengah. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis, 8(3), 490-495. http://dx.doi.org/10.23960/jiia.v8i3.4448
Saihani, A., Rachman, F & Rahmawati, D. (2013). Analisis nilai tambah produksi pada agroindustri tempe di kecamatan barabai kabupaten hulu sungai tengah. Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai, 3(1), 24-27.
Saragih, B. (2010). Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. IPB press. Bogor.
Soehyono, F., Rochdiani, D &Yusuf, M. N. (2014). Analisis usaha dan nilai tambah agroindustri tempe (suatu kasus di kelurahan banjar kecamatan banjar kota banjar). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh, 1(1), 43-48. http://dx.doi.org/10.25157/jimag.v1i1.286
Tambunan, M. (2010). Menggagas Perubahan Pendekatan Pembangunan: Menggerakkan Kekuatan Lokal dalam Globalisasi Ekonomi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Todaro, P. M. (2011). Pembangunan Ekonomi. Edisi Sebelas. Erlangga. Jakarta.
Wahyunindyawati & Asnah. (2008). Nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja pada industri kecil tempe di desa panarukan kecamatan kepanjen kabupaten malang. Jurnal Buana Sains, 8(1), 43-50. https://doi.org/10.33366/bs.v8i1.260
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Thania Indri Savitri, Dwi Haryono, Yuliana Saleh

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.